Dwina.net - Virus ini menciptakan berbagai reaksi masyarakat, ada yang santai, panic, selow, tawakal dan ikhtiar. Kamu dibagian mana?
Virus yang mulai masuk ke Indonesia sejak awal Maret lalu sukses membuat lambat laju pergerakan manusia. Tidak hanya Indonesia namun juga seluruh dunia. Virus yang bermula dari Wuhan China ini membawa dampak disegala sektor terutama ekonomi. Tak terbilang berapa jumlah uang yang digelontorkan untuk menangani virus ini.
Virus yang tak kasat mata karena hanya sepersekian nano ini hanya dapat dilihat lewat mikroskop, namun efeknya luar biasa.
Semula orang tidak begitu perduli bahkan cenderung meremehkan karena gejala yang ditunjukan hanya seperti penyakit ringan biasa. Batuk, demam, nyeri otot, pusing dan gejala ringan lainnya.
Tidak disangka gejala ringan tersebut justru menyebabkan kematian dengan lonjakan yang begitu tinggi. Per menitnya banyak nyawa melayang disebabkan virus ini.
Hampir semua negara terkena virus covid 19 dan berbagai upaya mulai dari membiasakan hidup bersih seperti:
- Rajin cuci tangan
- Menggunakan masker wajah bila keluar rumah
- Tidak menyentuh hidung, mulut dan mata sebelum mencuci tangan.
- Menyemprot disinfektan secara rutin ke setiap prabot terutama yang terbuat dari logam, besi dan kayu.
- Sampai yang lebih ekstrim, langsung mandi setiap kali habis dari luar rumah.
Lalu banyak timbul spekulan, baik dari para ahli maupun dari rakyat awam. Tentang siapa yang harus bertanggung jawab atas penyebaran virus ini pertama kalinya? Apa tujuannya dan kenapa?
Kawan, selaku rakyat jelata dan kaum rebahan tidak banyak yang kita tahu tentang asbab terjadinya virus ini menyebar. Apakah sengaja disebar atau memang tercipta begitu saja.
Saya atau mungkin juga kalian tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada dunia yang sangat luas ini. Hanya Alloh, zat yang Maha Mengetahui.
Sebagai umat yang memiliki islam sebagai pedoman hidup hendaknya apapun yang terjadi kita mesti faham bahwa bila Alloh tidak mengizinkan maka ianya tidak pernah terjadi. Begitupula sebaliknya bila Alloh mengizinkan maka tiada sesiapa yang mampu menahannya.
Jahatkah? Tidak. Banyak iktibar dan segi positif yang tetap bisa kita ambil dari musibah ini. Bahwa sebagai umat yang diberikan Alloh akal fikiran serta tawakal pada ketetapannya. Kita harus mengambil hikmat dari kejadian ini.
Mungkin hari ini kita merasa sakit atas ujian ini, namun sejatinya ujian diberikan untuk menaikkan derajat kita sebagai manusia disisi Alloh. So, tetap berfikir positif tetap berbuat positif. Sebarkan kebaikan apalagi saat ini bulan mulia tengah menghampiri kita. Yaitu Ramadhan.