Dwina.net - Inilah perhiasan yang digunakan Rasulullah. Bukan emas sebab Rasulullah sendiri melarang lelaki untuk memakai emas ditubuhnya. Rasulullah bukan saja baik ibadah dan tingkah lakunya, beliau juga sangat memperhatikan kesehatan dan penampilan dirinya. Penampilan disini maksudnya bukan memakai perhiasan yang berlebihan, atau melakukan perawatan yang sekarang ini banyak dilakukan kaum lelaki.
Sankin ingin kiclongnya menyamai perempuan, kadang awak sampai bingung ini laki apa perempuan. Ngga percaya? Lihat aja para lelaki korea itu, cara mereka memperlakukan wajah udah lebih luwes daripada kaum hawa. Daaaannnn… itulah yang sekarang banyak ditiru lelaki Indonesia. Demam K-Pop tak semata hanya soal tarian dan nyanyian loh gaess. Tapi lebih dari itu, penampilang lelaki Korea kini jadi idaman lelaki Indonesia. Nauzubillahminzhalik.
Kalau kita mau berkaca dari sejarah, justru Rasulullah sudah mengajarkan bagaimana semestinya lelaki berprilaku. Bukan tidak boleh merawat dirinya. Rasulullah justru orang yang paling merawat dirinya. Tubuh, kulit dan rambutnya bukan sembarangan. Meskipun beliau panglima perang, namun beliau juga imam shalat. Dan dalam shalat semestinya kita menghadap Allah dengan penampilang yang paling baik.
hanya gambar ilustrasi. sumber: google |
Lalu bagaimana seharusnya para lelaki merawat dirinya? Bolehkan Rasulullah dijadikan contoh? Apakah baginda Rasulullah punya perhiasan? Inilah perhiasan yang digunakan rasulullah.
Apa bedanya perhiasan bagi lelaki dan perempuan?
Hal yang sangat menyilaukan manusia di dunia adalah perhiasan yang terbuat dari emas, perak atau permata berupa kalung, cincing, gelang, dan lainnya. Semua perhiasan tersebut dapat mempercantik penampilan dan menambah rasa percaya diri sehingga sebagian besar manusia menghiasi dirinya dengan berbagai perhiasan yang terbuat dari emas, perak, atau permata tersebut. Ternyata dalam Islam juga telah diatur seputar menggunakan perhiasan bagi wanita maupun laki-laki. Semua aturan tersebut telah tertulis dalam Al-Quran dan hadits Nabi.
Bagi wanita perhiasan merupakan hal yang sangat menarik sehingga sebagian besar wanita memakai perhiasan untuk mempercantik dirinya. Bagaimana pandangan Islam tentang hal ini dan penjelasan Nabi Muhammad SAW soal cincin batu permata? Dalam QS. An-Nur ayat 31-32 telah dijelaskan bahwa seorang wanita diperbolehkan untuk memakai perhiasan yang terbuat dari emas, perak, atau permata untuk mempercantik dirinya tetapi tidak diperkenankan untuk memperlihatkannya kepada selain muhrimnya atau selain keluarganya sendiri seperti suami atau ayah mereka sendiri.
Menunjukkan perhiasan kepada orang lain sama halnya dengan menunjukkan aurat kepada orang lain, selain itu juga dapat menimbulkan rasa sombong bagi si pemakainya sehingga Islam melarang seorang wanita menunjukkan perhiasannnya kepada orang lain selain muhrimnya.
Bagaimana hukum laki-laki memakai perghiasan?
Dalam Islam juga telah diatur bagaimana hukumnya seorang laki-laki memakai perhiasan seperti kalung, gelang, dan permata. Dalam hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Ahmad menjelaskan bahwa emas dan sutera dihalalkan bagi wanita dan diharamkan bagi laki-laki. Jadi bagi setiap laki-laki dilarang memakai perhiasan yang terbuat dari emas.
Dalam Islam juga telah diatur bagaimana hukumnya seorang laki-laki memakai perhiasan seperti kalung, gelang, dan permata. Dalam hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Ahmad menjelaskan bahwa emas dan sutera dihalalkan bagi wanita dan diharamkan bagi laki-laki. Jadi bagi setiap laki-laki dilarang memakai perhiasan yang terbuat dari emas.
Secara medis pemakaian perhiasan yang terbuat dari emas ternyata dapat merusak kesehatan. Zat atom yang terkandung dalam emas dapat meresap ke dalam kulit dan bercampur dengan darah yang biasanya dikenal dengan migrasi emas. Jika seorang laki-laki memakai perhiasan emas dalam jumlah yang besar dan berlangsung lama maka zat atom dalam emas akan semakin menumpuk dalam darah dan urin.
Darah yang mengandung atom emas dalam kadar yang tinggi akan mengalir ke otak sehingga dapat memicu timbulnya penyakit Alzheimer, yaitu penurunan kemampuan fisik dan mental. Penyakit Alzheimer hampir sama dengan penuaan tetapi hal ini berlangsung lebih cepat dari penuaan pada umumnya.
Apakah Rasulullah memakai perhiasan?
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Muslim telah dijelaskan bahwa semasa hidupnya Rasulullah hanya memakai perhiasan cincin yang terbuat dari perak murni yang dihiasi dengan batu habbasyi. Cincin yang dipakai Rasulullah SAW memiliki model yang sangat sederhana dan disematkan dijari tangan kanan.
Dari hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa seorang laki-laki hanya diperbolehkan memakai perhiasan cincin yang terbuat dari perak murni tanpa campuran dan dihiasi dengan batu cincin seperti batu akik yang akhir-akhir ini marak dipakai oleh kaum pria untuk memperindah penampilan mereka. Hal ini sepadan dengan perhiasan yang dipakai Rasullulah SAW.
Memakai perhiasan diperbolehkan dalam Islam sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan yaitu tidak berlebihan dan tidak memperlihatkannya kepada orang lain untuk menyombongkan diri. Sesungguhnya perhiasan yang ada di dunia ini hanyalah titipan Allah SWT dan tidak pantas bagi seorang hamba yang menyombongkan diri saat memakainya.
Hukum menganggap perhiasan untuk keberuntungan
Dalam memakai perhiasan pula Rasulullah telah melarang keras umatnya untuk menganggap perhiasan yang dipakai dapat dijadikan tuah. Tuah disini contohnya kalau memakai cincin batu ini jadi kelihatan ganteng. Atau memakai kalung ini nanti dapat menarik hati lawan jenis. Ini jelas haram ya gaes. Jangan pernah berfikiran bahwa perhiasan itu akan membawa keberuntungan. Nanti yang datang justru jin yang akan terus nempel di tubuh. Ngga mau seperti itukan. Dan itu syirik loh. Dan syirik itu adalah dosa besar. Jadi pakailah perhiasan hanya sebatas memakai saja. Tidak lebih.
Tag :
Belajar Agama