Penting?? serius ini penting untuk dibahas? ngga takut kena bully para mommy yang ngga punya ART? dibilang manja, alesan padahal mau mainan hape melulu. Yup, ini adalah beberapa pertanyaan yang kerap hadir dipikiran saya ketika ingin mengangkat topik ini ke dalam blog. Mengingat pro kontra sering terjadi tentang hal ini. Belum lagi ditambah opini yang membawa agama bahwa tugas seorang istri adalah melayani suami. Bahwa jika seorang istri mencuci baju suami maka dosa-dosanya akan berguguran seperti air yang berjatuhan dari sela-sela jarinya. Dah bahwa mengurus rumah tangga itu imbalannya surga dari Allah.
Sebagai seorang istri yang terus berusaha menjadi yang terbaik bagi suami dan anak-anak. Hal tersebut memang sangat saya inginkan. Siapa coba yang tidak ingin disayang Allah? disayang suami? diacungi jempol oleh anak. Namun semua hal itu jika dirunut lagi kebelakang memiliki persoalan yang lebih mendasar. Yaitu kebahagiaan diri sendiri dulu. Sudahkah dalam tiap harinya saya merasa bahagia? saya tidak ingin membicarakan orang lain. Kali ini apa yang saya tulis adalah full persoalan diri saya sendiri. Jikapun ada para mommy di luar sana yang memiliki persoalan yang sama. Berarti kita senasib. #PelukBarengDulu
Dari awal saya membangun rumah tangga dengan suami. Alhamdulillah saya sudah diajarkan oleh keadaan untuk berdiri tegak sendiri. Artinya tidak ada orang tua atau saudara yang mendampingi. Orang tua dari pihak suami, ayahnya telah lama meninggal dunia, sementara ibunya kala itu sudah sakit tenat. Sedang saya sendiri jauh dari orang tua kandung. Mereka di Medan dan saya di Pekanbaru.Walhasil saya harus belajar cepat beradaptasi dengan lingkungan, suami yang dulunya kami LDR-an dan segala pernak-perniknya.
Seawal pernikahan suami memang sudah memiliki ART yang bertugas mencuci bajunya saja dan setelah menikah otomatis si mbak nambah pekerjaannya. Waktu itu saya masih maju mundur mau pakai jasa ART mengingat saya tidak lagi bekerja dan banyak waktu luang. Sempat saya utarakan pada suami untuk melepas ART kami dan beliau ok-ok saja asal tidak merepotkan saya. Awalnya sih saya fine tapi setelah punya bayi kok baru terasa repotnya sampai akhirnya saya memakai jasa ART hingga sekarang.
Sebenarnya apa sih kesibukan IRT sampai harus pakai jasa ART? kok kesannya males banget ya. Eitts sebelum ngejudge yuk lihat kondisi ini:
Tidak ada tetangga atau saudara yang bisa dititipin bayi jika keluar rumah
Ini persoalan yang timbul jika kita tinggal di komplek atau perumahan yang kanan kirinya sibuk dengan urusan masing-masing. Biasanya interaksi sesama tetangga hanya sekali-sekala itupun sebatas tegur sapa. Lalu apakah etis jika tiba-tiba saya datang menitipkan bayi dengan alasan ada perlu? tentu tidak ya, dan membawa bayi keluar rumah dengan jarak yang cukup jauh saya belum tega. Belum tega melihat dia menghirup asap knalpot.
Bayi perlu dijaga sementara rumah ingin kelihatan bersih dan rapi
Menjaga bayi tidak seperti menjaga benda mati. Bayi bergerak dan punya keinginan. Dan mengawasi bayi ketika bermain adalah satu keniscayaan. Bahkan ada yang bilang belum sah memiliki bayi jika belum merasakan perut lapar, pingin pipis tapi ngga bisa karena bayi ngga bisa ditinggal. Pernah ngerasain ini ngga? saya pernah. Emosi jadi meningkat karena perut sudah minta diisi, kondisi lapar makin menyayat karena bayi masih aktif menyusu.
Baca juga : Waspada Bahaya Kekurangan Berat Badan Pada Bayi
Butuh teman
Siapa yang bilang manusia bisa hidup sendiri? it's a big lie. Sebenarnya kesepian itu bisa membunuh. Setiap hari berhadapan dengan bayi dan situasi yang begitu-begitu saja sering menjadi pemicu stress. Belum lagi suami yang kerja dari pagi hingga sore dan kadang malam harus balik kerja lagi. Oh, suram, Moms. Kok gini banget sih hidup gue? So, ART bagi saya bukan saya bertugas bantu-bantu pekerjaan rumah tapi juga sebagai teman ngobrol. Teman curhat bahkan teman berdiskusi.
Punya pekerjaan sampingan di rumah
Bekerja saat ini tidak melulu harus ke luar rumah ada banyak kok pekerjaan yang bisa dilakukan para ibu meski tetap di rumah. Misalnya jualan online, usaha offline, buka jasa bimbel dan yang sedang booming saat ini ya sosial media spesialist. Semua pekerjaan itu walaupun sambil mengurus rumah tangga tetap harus fokus supaya hasilnya maksimal. Nah, disini perlu jasa ART agar rumah tetap rapih, ada yang bantuin dan kita bisa fokus sama pekerjaan.
Mungkin masih banyak alasan lain kenapa IRT juga butuh jasa ART, namun bagi saya 4 hal tersebut sudah mewakili semuanya. Pernah ada satu kejadian waktu saya bikin usaha jualan kue. Setiap hari saya repot di dapur karena kue harus dihantar pagi-pagi ke beberapa kedai. Suami awalnya diam, saya fikir diamnya tanda setuju saya usaha sampingan. Eh, dikarenakan saya tidak punya waktu lagi bersantai suami jadi kesal. Ternyata selama ini dia memperhatikan betapa repotnya saya mengurus rumah, anak dan usaha kue tanpa ada yang bantuin. Akhirnya setelah diberi kuliah gratis sama suami dia memutuskan untuk melarang saya jualan kue kalau ternyata saya kehilangan waktu bersama anak, kehilangan waktu untuk me time dan yang paling penting dia risau melihat saya kelelahan dan jadi emosional. Jadi masih mau bilang seorang ibu rumah tangga ndak perlu jasa asisten rumah tangga?
Tag :
Belajar Bersama Anak,
Fashion