Melahirkan bayi adalah proses yang sangat luar biasa bagi seorang ibu. Bukan hanya keselamatan bayi yang diutamakan namun psikologi ibu selepas melahirkan pun tidak kalah penting. Hal ini wajar mengingat nyawa ibu menjadi taruhan ketika proses ini berlangsung. Ada yang beranggapan jika ibu dan bayi selamat maka semuanya selesai. Nyatanya tidak begitu. Ada fase selepas melahirkan yang membutuhkan kesiapan mental dan fisik.
Menurut para medis guncangan spikis yang terjadi pada ibu selepas melahirkan disebut baby blues. Bahasa lainnya adalah PDS (Postpartum Distress Syndrome) yaitu perasaan sedih dan gundah. 50 - 80 persen wanita yang baru bersalin mengalami hal ini. Penyebab perasaan ini timbul karena ibu merasa sendirian ketika menghadapi bayi yang baru lahir. Meskipun saat ini sudah banyak seminar dan pendidikan parenting namun ketika menghadapi kenyataannya para ibu sering kali merasa tidak siap.
Selain merasa sendirian dalam menghadapi bayi ternyata ada beberapa penyebab lain yang membuat jiwa ibu terguncang. Berikut ulasannya.
Pasangan yang tidak mengerti
Ibu yang baru melahirkan memerlukan bantuan untuk mengurus bayi dan tugas-tugas domestik lainnya. Orang yang paling diharap untuk dapat membantu tentu saja suami. Sayangnya suami seringkali merasa bahwa urusan rumah dapat dikerjakan oleh istri. Apalagi jika istri tidak bekerja alias ibu rumah tangga.
Tanggapan ini tentu saja keliru, meskipun berstatus sebagai ibu rumah tangga seorang ibu yang baru melahirkan tentu membutuhkan pertolongan. Jadi untuk para suami cobalah untuk lebih ringan tangan dalam membantu istri. Bantuan yang diberikan walau sekecil apapun sangat berharga loh. Misalnya bantu istri dalam mengurus anak pertama dengan memandikan, membantu mengerjakan pe er sekolah atau bermain.
Luangkan waktu lebih banyak di rumah daripada diluaran untuk membantu istri. Baik bantuan dalam mengurus rumah juga bantuan psikis. Apa itu bantuan psikis? bantuan psikis adalah memberi support atau semangat pada ibu agar dapat memberikan yang terbaik bagi bayi. Misalnya dengan memberikan ASI eksklusif. Membelikan istri buah-buahan agar ASInya semakin banyak dan jangan lupa peluk istri ketika ia merasa down. Pelukan tentu menyamankan apalagi jika pelukan itu berasal dari orang yang di sayangi.
Kritik yang tidak membangun
Jika dilingkungan kita ada ibu yang baru melahirkan biasanya banyak tetangga yang datang ingin melihat sang bayi. Tradisi nengok bayi ini sudah ada sejak jaman dulu dan menjadi kebiasaan khususnya sesama ibu-ibu. Nilai positif dari nengok bayi adalah hubungan sesama tetangga dan rasa perduli. Namun sayangnya moment ini bisa menjadi pemicu kegelisahan ibu, mengapa? sebab seringkali dijumpai ibu-ibu yang terlalu mengkritik dan tidak pandang tempat.
Membandingkan antara pola asuh tiap orang tua itu berbahaya karena setiap orang pasti memiliki rule masing-masing dalam mengasuh bayi. Jika ingin memberi nasehat lakukanlah dengan cara yang sopan, tidak menghakimi dan seperlunya saja. Akan lebih baik jika si pemberi nasehat adalah orang yang memang pakar dibidangnya. Misalnya dokter, bidan atau ahli medis.
Satu lagi, berilah nasehat hanya jika diminta. Tidak perlu membandingkan antara pola asuh kita dengan orang lain. Tahan mulut untuk tidak kepo agar tali persaudaraan sesama tetangga tidak rusak.
Ibu yang baru melahirkan memerlukan teman
Teman dalam hal ini adalah teman sekaligus yang bisa membantu ibu dalam pengurusan rumah dan bayi. Teman bisa dari orang tua atau saudara lainnya. Mintalah pada orang tua untuk menemani istri di rumah. Pengalaman orang tua dalam merawat bayi baru lahir tentu dapat ditularkan pada ibu muda. Misalnya bagaimana memandikan bayi, memakaikan baju, mengganti popok dan lain-lain.
Selain itu adanya teman juga membuat ibu tidak sendirian sehingga pikiran-pikiran buruk tentang hal negatif tidak singgah dipikiran. Ibu yang baru melahirkan kadang memiliki kekhawatiran yang kadang tidak masuk akal. Inilah yang memicu beberapa ibu hingga tega melenyapkan nyawa bayinya. Jadi temani ibu dalam mengharungi masa-masa pertama kelahiran bayinya.
Tag :
kesehatan