Awal tahun 2016 lalu media dihebohkan dengan berita seorang ibu yang membawa bayinya pergi mendaki gunung. Adalah drh Nyoman Sakyarsih yang sudah membawa Max, balitanya mendaki sedikitnya 16 gunung. Hal ini tentu saja memicu semangat orang tua untuk mengajak balitanya pergi mendaki.
Berpetualang di alam bebas tentu sangat menyenangkan, selain dapat melepas stress juga sebagai media belajar bagi balita. Namun, ada banyak persiapan yang harus dilakukan sebelum berangkat. Jangan sampai kegiatan yang tadinya akan menyenangkan berubah jadi bencana.
Orang tua harus mengetahui lebih dulu bagaimana situasi pegunungan yang akan didaki. Ini berlaku bagi semua orang bahkan yang sudah sering mendaki. Karena membawa balita memelukan kesiapan yang matang. Berikut tips mengajak balita liburan ke gunung!
Mengajak balita ke tempat wisata alam seperti gunung hendaknya tidak menjadi ajang pamer antar orang tua. Tidak lucu bukan jika para orang tua adu foto di instagram tentang liburannya sementara balita yang diajak tidak happy. Jangan memaksakan balita untuk mengikuti keinginan anda sebab ia masih dibawah umur. Walaupun banyak manfaat positifnya namun yang lebih penting adalah kesiapannya mengikuti pendakian tersebut.
Alam bebas seperti gunung tidak dipungkiri akan membuat anak cepat belajar tentang alam. Selain itu kelak diharapkan agar ia lebih mencintai alam. Untuk membuatnya happy selama proses pendakian ada beberapa hal yang perlu anda lakukan:
Biarkan ia berjalan didepan sebagai pemimpin
Anak usia 2,5 tahun sudah mulai menunjukkan jati dirinya. Ia ingin didengar, dan diikuti. Mengajaknya untuk mendaki gunung dapat melatih kepercayaan dirinya dan menempanya sebagai pemimpin. Biarkan anak menunjukkan jalan mana yang ingin ditempuh. Sekiranya jalan itu tidak berbahaya, ikut saja. Selama dalam perjalanan anda bisa mengenalkan tentang lingkungan, pohon, kontur tanah dan hewan-hewan kecil yang dijumpai. Ingin akan menjadi sekolah alam yang seru karena dilakukan bersama keluarga.
Mengajarkan si kecil mencintai alam
Alam kini semakin tersakiti oleh ulah tangan manusia. Anda sebagai orang tua tentunya tidak ingin anak anda kelak menjadi salah satu yang ikut merusak alam bukan. Nah, mengajaknya ke gunung akan membuatnya faham bahwa ada bagian dari kehidupannya yang harus dijaga. Tidak hanya orang-orang disekelilingnya, mainan kesukaannya dan teman-temannya tapi alam tempatnya berpijak juga merupakan sesuatu yang harus dijaga. Ajarkan anak untuk mencintai alam dengan tida membuang sampah sembarangan selama ekspedisi petualangan berlangsung. Minta ia membantu membersihkan sampah jika terjuma selama perjalanan. Dengan begitu anak akan mengerti bahwa menjaga kebersihan adalah hal penting untuk kelangsungan alam.
Bebaskan ia bermain
Saat ini sedang menjadi trend tentang sekolah alam. Nah, akan lebih seru jika selama liburan ini anda mengajarkan kepadanya secara langsung. Lakukan dengan hal yang paling mudah yaitu dengan bermain. Biarkan si kecil bermain dengan bebas dan mencoba memegang benda-benda disekelilingnya. Ini merupakan pengalaman baru baginya dan tentu saja menantang minatnya untuk mengenali daerah tersebut. Bermain adalah hal yang paling disukai anak-anak, anda hanya perlu mengawasinya agar sikecil tetap aman selama bereksplorasi.
Sebelum berangkat pelajari lebih dulu medan pendakian
Setiap gunung tentu memiliki rahasia masing-masing. Untuk itu diperlukan trik-trik yang aman selama mendaki. Sebelum mendaki sebaiknya anda mencari informasi selengkapnya tentang medan pendakian yang akan dilewati. Akan lebih baik jika menyewa tim khusus atau guide agar lebih selamat. Mendaki meskipun kelihatannya mudah namun kenyataannya tidak demikian apalagi jika si kecil ikut serta. Tidak lucu jika menjadi yang tadinya diharapkan berhasil malah membawa petaka bagi balita anda.
Siapkan perlengkapan balita selama ekspedisi ke gunung
Ada beberapa perlengkapan yang tidak boleh tinggal dan ada yang bisa diskip misalnya:
Baju khusus
Sebelum berangkat tentu anda sudah menentukan gunung apa yang ingin didaki kali ini. Gunung adalah daerah yang memiliki cuaca dingin dengan curah hujan yang tinggi. Untuk itu perlu baju hangat, sleeping bag, jaket agar suhu tubuhnya tetap terjaga. Topi gunung dan sarung tangan/kaki juga bagian dari benda yang boleh terlupakan. Jika perlu anda juga boleh membawa helm untuk melindungi kepala si kecil dari ranting atau cabang pohon selama mendaki.
Diapers
Membawa bayi ke alam bebas tentu akan bermasalah dengan pup dan pipisnya. Diapers bisa menjadi alternatif terakhir agar bayi tidak kesulitan untuk buang air. Yang harus diingat agar jangan membuang diapers sembarangan. Sediakan tempat khusus untuk membawa diapers yang sudah terpakai dan membuangnya ke tempat sampah ketika sudah turun dari gunung.
Makanan balita
Kesehatan balita adalah hal yang penting untuk dijaga, jangan risih ketika ransel anda penuh berisi varian makanan si kecil. Ini penting mengingat alam bebas seringkali membuat si kecil asik sehingga lupa makan. Bawa bekal yang menjadi favoritnya agar balita anda tetap bersemangat meskipun sedang dalam kondisi lelah. Makanan yang sehat dan minum yang cukup akan menjaga kondisi anda dan balita tetap fit selama liburan.
Membawa obat-obatan
Bukan hanya kesehatan balita yang harus diperhatikan, orang tuanyapun harus sehat jika ingin membawa balita ke gunung. Tidak lucu jika orang tua KO ketika mendaki. Selalu bawa persediaan P3K seperti obat luka, perban, salep luka dan obat-obatan lainya yang dirasa perlu dan tidak merepotkan.
Membawa obat-obatan
Bukan hanya kesehatan balita yang harus diperhatikan, orang tuanyapun harus sehat jika ingin membawa balita ke gunung. Tidak lucu jika orang tua KO ketika mendaki. Selalu bawa persediaan P3K seperti obat luka, perban, salep luka dan obat-obatan lainya yang dirasa perlu dan tidak merepotkan.
Selamat berlibur ke gunung
Tag :
Belajar Bersama Anak,
traveling