Dwina.net - Fenomena Lelaki Berhati Hello Kitty
Tulisan ini saya buat bukan untuk diskriminasi atau mengjudge prilaku sebagian lelaki yang kemayu. Itu terlalu kerdil menurut saya. Kali ini saya ingin bercerita tentang beberapa orang khususnya lelaki yang memang memiliki hati lembut sehingga mereka mudah baperan.
Dilingkungan baru saya ada dua orang lelaki yang mengidap kelainan jiwa. Mereka tidak gila dari lahir sebab sepengetahuan saya penyakit jiwa atau penyakit mental muncul karena satu kejadian yang benar-benar menusuk hati. Mental tidak siap menerimanya dan akhirnya kestabilan jiwa pun goyah.
Mungkin kalian akan berfikir "masak sih, kayak gitu"?. Kawan, coba ingat-ingat lagi apa kenangan masa kecil yang ngga bisa kalian lupakan hingga dewasa bahkan sampai tua. Atau gini deh, apa kejadian dalam hidup kalian yang bener-bener ngga bisa kalian lupakan meski kejadian itu sudah lewat berpuluh tahun. Biasanya kejadian tersebut benar-benar menusuk hati sanubari terdalam, sedalam palung mariana sehingga sulit untuk melupakannya. Yang ada adalah kita mencoba berdamai dengan ingatan tersebut. Membiarkannya ada di dalam hati untuk kadang sesekali teringat tanpa kita sendiri pun menyadarinya.
Nah, fenomena lelaki berhati hello kitty ini juga begitu kawan, jangan dikira hal sentimentil itu terjadi pada perempuan yang katanya lebih mengandalkan perasaan ketimbang loginya. Nyatanya ada sebagian lelaki yang memang memiliki sisi sensitif yang lebih dari lelaki lain.
Jadi dua orang lelaki ini memiliki kasus kehidupan yang sama, yaitu ditinggal kekasih. Dulu dua orang lelaki ini normal. Mereka tumbuh besar sebagaimana anak lelaki lainnya. Teman-teman mereka juga banyak. Yah, senormalnya lelaki, menjelang remaja tentu memiliki rasa dengan lawan jenisnya. Hal ini wajar kan. Yang ngga wajar itu kalau mereka suka sejenisnya.
Ada perempuan yang ditaksirnya dan alhamdulillah perempuan itu ternyata memiliki perasaan yang sama. Dua hati pun menyatu. Mulailah hari-hari indah bersulam rindu di rajut bersama. Dengan hujung kisah tentulah pernikahan yang sah.
Qadarullah, ternyata badai menghantam, sang wanita berpaling kasih membuat hati lelaki ini hancur. Harapan yang telah dibangun bersama, mimpi yang ingin diwujudkan hanya dengan perempuan itu seketika musnah. Mulailah dicari apa penyebabnya. Dan lebih menyedihkan lagi kekadang penyebab itu seolah dibuat-buat yang intinya adalah perempuan itu menyukai lelaki lain.
Bukan tidak pernah lelaki ini berusaha menata hati kembali. Kalau istilah sekarangnya sih move on gitu. Sering malah. Namun apa hendak dikata. Hatinya sudah terlanjur di curi oleh perempuan itu untuk kemudian di abaikan.
Rasa tidak percaya diri mulai menjalar, luka hati sulit sembuh dan ketidak perdulian keluarga menjadi penyebab keseimbangan jiwa goyah. Lalu apa yang terjadi? Mulailah lelaki ini tertawa sendiri, menangis dan marah tanpa sebab. Melihat hal ini keluarga seolah hanya menyalahkan sikap anggota keluarganya yang berubah dan label "gila" pun lengket sejak saat itu.
Dengan label itu jiwa si lelaki semakin parah. Kerusakan terjadi di sana-sini. Kawan jika ada saudara, anak atau tetangga mengalami hal tersebut segeralah ambil tindakan. Hal sederhana yang bisa kita lakukan adalah menemaninya bicara. Menjadi pendengar yang baik tanpa harus menjudge atau menyalahkan siapapun. Kadang mereka hanya ingin di dengar tanpa perlu di komentari. Sebelum semuanya terlanjur.
Kini saya melihat kegiatan dua lelaki ini yang memiliki kasus yang sama, ditinggal pacar, jalan luntang lantung ngga ada tujuan. Kadang mereka merenung sendiri, ngorek-ngorek parit sambil senyum-senyum, kadang datang ke rumah saya minta rokok atau uang 2 ribu. Mereka ngga nganggu orang-orang yang lewat dan menurut saya masih bisa di obati tapi time flies, dia berlari bak anak panah. Keluarga mulai pergi satu persatu membentuk rumah tangga sendiri-sendiri, membiarkan dirinya yang kesepian di tengah keramaian.
Tag :
kesehatan