Kereta api locomotion atau bermesin uap itu diciptakan oleh George Stephenson yang kemudian di kenal sebagai bapak kereta api dunia. Sedangkan Stevens adalah penemu bantalan pada rel kereta api pada 1831. Mereka berdua ini sudah terkenal di negara manapun dan di masukkan dalam pelajaran sejarah karena termasuk orang yang berjasa di bidang transportasi.
Namun ketika saya menyebut nama Budi Noviantoro, tentu ada yang bertanya siapakah beliau ini..? oke, kali ini kita akan membicarakan tentang seorang tokoh yang mungkin kurang dikenal tapi sangat berjasa dalam bidang transportasi khususnya kereta api.
Budi Noviantoro, lahir di Bojonegoro, Jawa Timur, 17 November 1960. Menamatkan sarjananya di ITS Surabaya dan UIN Bandung. Sebelum di temukan KA Klip, rel kereta api di Indonesia memakai penambat khusus. Contohnya untuk rel ukuran R33, penambat relnya tidak dapat memakai penambat bermerk Padrol atau DE Clip karena longgar. Ditambah alat ini harus diimpor atau minimal di rakit sendiri ditanah air tapi harus membayar royalti kepada pemilik paten.
Klip bantalan kereta api dengan dua gigi yang ditemukan oleh Budi bernama KA Klip atau lebih dikenal dengan sebutan penambat rel (fastener) ini lebih sesuai dengan karateristik kereta api di Indonesia.
Jika memakai KA Klip yang sudah diuji bertahun-tahun di lapangan sebelum diakui dan mendapat paten, PT KA tidak perlu repot mengimpor, yang berarti sama halnya dengan menghemat bea impor. Klip rek kereta api temuan Budi hebatnya bisa digunakan di rel berukuran berapapun baik R33, R42 maupun R54.
Meski Budi telah menemukan KA Klip, ia tidak mematenkan temuannya. Sebab penambat rel itu kemudian dipatenkan oleh PJKA. Alasannya sedari awal, ia memang menyerhkan temuannya langsung ke PJKA untuk dimanfaatkan. Disampi ng itu Budi memang tidak berkerja sendiri, ada PT Pindad yang memefasilitasinya mengolah penelitian, pengembangan , lantas memproduksi. Tetapi apapun itu, namanya patut kita catatkan pada sejarah penemu Klip Bantalan Kereta Api dengan Gua Gigi Indonesia.
sumber: 30 penemu Indonesia
Namun ketika saya menyebut nama Budi Noviantoro, tentu ada yang bertanya siapakah beliau ini..? oke, kali ini kita akan membicarakan tentang seorang tokoh yang mungkin kurang dikenal tapi sangat berjasa dalam bidang transportasi khususnya kereta api.
Budi Noviantoro, lahir di Bojonegoro, Jawa Timur, 17 November 1960. Menamatkan sarjananya di ITS Surabaya dan UIN Bandung. Sebelum di temukan KA Klip, rel kereta api di Indonesia memakai penambat khusus. Contohnya untuk rel ukuran R33, penambat relnya tidak dapat memakai penambat bermerk Padrol atau DE Clip karena longgar. Ditambah alat ini harus diimpor atau minimal di rakit sendiri ditanah air tapi harus membayar royalti kepada pemilik paten.
Klip bantalan kereta api dengan dua gigi yang ditemukan oleh Budi bernama KA Klip atau lebih dikenal dengan sebutan penambat rel (fastener) ini lebih sesuai dengan karateristik kereta api di Indonesia.
Jika memakai KA Klip yang sudah diuji bertahun-tahun di lapangan sebelum diakui dan mendapat paten, PT KA tidak perlu repot mengimpor, yang berarti sama halnya dengan menghemat bea impor. Klip rek kereta api temuan Budi hebatnya bisa digunakan di rel berukuran berapapun baik R33, R42 maupun R54.
Meski Budi telah menemukan KA Klip, ia tidak mematenkan temuannya. Sebab penambat rel itu kemudian dipatenkan oleh PJKA. Alasannya sedari awal, ia memang menyerhkan temuannya langsung ke PJKA untuk dimanfaatkan. Disampi ng itu Budi memang tidak berkerja sendiri, ada PT Pindad yang memefasilitasinya mengolah penelitian, pengembangan , lantas memproduksi. Tetapi apapun itu, namanya patut kita catatkan pada sejarah penemu Klip Bantalan Kereta Api dengan Gua Gigi Indonesia.
sumber: 30 penemu Indonesia