Jika teman-teman membaca judulnya, saya harap jangan dulu berfikiran negatif. Tak bisa dipungkiri bahwa pakaian dalam perempuan yang satu ini sangat penting dan tidak bisa di sepelekan keberadaannya. Manfaatnya sangat besar terutama bagi kaum perempuan. So.. bagi para lelaki postingan kali ini bisa dijadikan tambahan pengetahuan. Dan bagi perempuan adalah baik kalau kita mengetahui sejarah dibalik pakaian dalam yang selalu kita kenakan.
Jauh sebelum munculnya Bra, kaum perempuan lebih dulu mengenal korset yang ditemukan pertama kali oleh Catherine de Medici seorang bangsawan yang terobsesi ingin memiliki bentuk pinggang yang ramping. Bahkan sangking rampingnya mereka menetapkan ukuran pinggang perempuan sekitar 10-13 inci. Walaupun pemakaian korset membuat sakit terutama di bagian perut dan dada. Pada masa itu perempuan berlomba-lomba memakai korset untuk mendapatkan bentuk pinggang yang ramping.
Kemudian pada tahun 1913, seorang perempuan bernama Mary Phelps Jacob secara tidak sengaja menemukan korset yang lebih sederhana dan tidak menyakitkan. Ketika perempuan New York ini ingin menghadiri acara makan malam, dia ingin mengenakan gaun malam dan pemakaian korset ternyata merusak penampilannya. Mary yang kreatif kemudian membuat pakaian dalam dari dua buah sapu tanganya dan di beri pita. Tanpa sadar Mary menemukan bra yang pertama.
Bra sendiri berasal dari bahasa Prancis kuno yang berarti “lengan atas” . Mary pun mulai terjun kedunia bisnis dengan menjual bra buatannya sendiri. Namun sayang usahanya pailit dan kemudian perusahaan bra milik Mary terjual. Pada perkembangan selanjutnya seorang imigran Rusia memodifikasi bentuk bra yang semula datar kini memiliki “mangkuk” yang berbeda ukuran sesuai dengan payudara perempuan.
Jika kata Bra berasal dari bahasa Prancis, maka kata “BH” yang dikenal di Indonesia adalah singkatan dari Buste Hounder (bahasa Belanda) yang artinya pemegang payudara. Indonesia mulai mengenal pemakaian Bra ketika Belanda menjajah negeri ini. Melalui para perempuan atau none Belanda yang telah mengenal jenis pemakaian Bra sebelum masuk ke Indonesia.
Jauh sebelum munculnya Bra, kaum perempuan lebih dulu mengenal korset yang ditemukan pertama kali oleh Catherine de Medici seorang bangsawan yang terobsesi ingin memiliki bentuk pinggang yang ramping. Bahkan sangking rampingnya mereka menetapkan ukuran pinggang perempuan sekitar 10-13 inci. Walaupun pemakaian korset membuat sakit terutama di bagian perut dan dada. Pada masa itu perempuan berlomba-lomba memakai korset untuk mendapatkan bentuk pinggang yang ramping.
Kemudian pada tahun 1913, seorang perempuan bernama Mary Phelps Jacob secara tidak sengaja menemukan korset yang lebih sederhana dan tidak menyakitkan. Ketika perempuan New York ini ingin menghadiri acara makan malam, dia ingin mengenakan gaun malam dan pemakaian korset ternyata merusak penampilannya. Mary yang kreatif kemudian membuat pakaian dalam dari dua buah sapu tanganya dan di beri pita. Tanpa sadar Mary menemukan bra yang pertama.
Bra sendiri berasal dari bahasa Prancis kuno yang berarti “lengan atas” . Mary pun mulai terjun kedunia bisnis dengan menjual bra buatannya sendiri. Namun sayang usahanya pailit dan kemudian perusahaan bra milik Mary terjual. Pada perkembangan selanjutnya seorang imigran Rusia memodifikasi bentuk bra yang semula datar kini memiliki “mangkuk” yang berbeda ukuran sesuai dengan payudara perempuan.
Jika kata Bra berasal dari bahasa Prancis, maka kata “BH” yang dikenal di Indonesia adalah singkatan dari Buste Hounder (bahasa Belanda) yang artinya pemegang payudara. Indonesia mulai mengenal pemakaian Bra ketika Belanda menjajah negeri ini. Melalui para perempuan atau none Belanda yang telah mengenal jenis pemakaian Bra sebelum masuk ke Indonesia.