KAMIS, 14:00 WIB
THE TRUE STORY
Dalam ruangan berukuran 4 x 5 meter, seorang perempuan cantiq bertubuh kecil* sedang duduk dihadapan seorang lelaki ganteng bertubuh gempal a.k.a gendut**. Ada meja berlapis kaca berwarna hitam dan LCD komputer yang menghalangi mereka. Lembaran kertas yang berserakan diatas meja seolah menandakan bahwa pemilik ruangan itu sedang sibuk dengan tugas-tugasnya.
Sebenarnya perempuan cantiq itu tidak mau mengganggu kesibukan lelaki ganteng bertubuh gempal yang sedang tekun menatap layar LCD nya. Tapi ini harus, sebab kepentingan si perempuan cantiq itu jauh lebih penting dari sekedar deretan angka-angka yang tertera di layar LCD.
Lalu terjadilah percakapan ringan diantara keduanya.
"Pak, besok dan lusa saya pulang cepat ya"
"Mau kemana"
"Kondangan Pak" (bohong)
"Sapa yang pesta?" lelaki ganteng itu melirik dengan tatapan menyelidik
"Sodara Pak" (bohong lagi)
"Masak 2 hari sih, gak bisa sehari aja?"
"Nggak Pak, yang pesta dua hari sih" (bohong untuk ketiga kalinya)
"Kalau saya nggak ngasih, gimana??"
"Ya udah deh, gini aja, besok saya pulang seperti biasa, tapi hari sabtu saya nggak dateng ya"
"Kok gitu??"
"Iya habisnya yang pesta jauh si Pak... Saya kesana naik angkot. Jadi besok saya tetep kerja tapi sabtunya saya libur" (ini kebohongan yang keempat kalinya)
"Ya sudah, nggak pa pa. Tapi besok masih kerja kan??"
Perempuan cantiq itu mengangguk dan segera keluar dari ruangan yang berhawa dingin sambil tersenyum penuh kemenangan.
Sebenarnya perempuan cantiq itu tidak mau mengganggu kesibukan lelaki ganteng bertubuh gempal yang sedang tekun menatap layar LCD nya. Tapi ini harus, sebab kepentingan si perempuan cantiq itu jauh lebih penting dari sekedar deretan angka-angka yang tertera di layar LCD.
Lalu terjadilah percakapan ringan diantara keduanya.
"Pak, besok dan lusa saya pulang cepat ya"
"Mau kemana"
"Kondangan Pak" (bohong)
"Sapa yang pesta?" lelaki ganteng itu melirik dengan tatapan menyelidik
"Sodara Pak" (bohong lagi)
"Masak 2 hari sih, gak bisa sehari aja?"
"Nggak Pak, yang pesta dua hari sih" (bohong untuk ketiga kalinya)
"Kalau saya nggak ngasih, gimana??"
"Ya udah deh, gini aja, besok saya pulang seperti biasa, tapi hari sabtu saya nggak dateng ya"
"Kok gitu??"
"Iya habisnya yang pesta jauh si Pak... Saya kesana naik angkot. Jadi besok saya tetep kerja tapi sabtunya saya libur" (ini kebohongan yang keempat kalinya)
"Ya sudah, nggak pa pa. Tapi besok masih kerja kan??"
Perempuan cantiq itu mengangguk dan segera keluar dari ruangan yang berhawa dingin sambil tersenyum penuh kemenangan.
THE TRUE STORY
Suasana airport sangat ramai, banyak orang lalu lalang. Mereka sibuk dengan urusannya masing-masing. Seorang perempuan cantiq kelihatan berdiri diantara kerumunan orang yang sedang menanti kedatangan penumpang yang sebentar lagi akan keluar dari balai ketibaan domestik. Ia kelihatan gelisah, sebentar-sebentar ia melirik jam tangan putih kecil di pergelangan tangannya. "Kok belum sampai?" pertanyaan tanpa jawaban yang sedari tadi berganyut di benaknya.
Siapakah gerangan orang yang ditunggu oleh perempuan cantiq itu? kenapa ia sampai berkata bohong kepada lelaki ganteng bertubuh gempal kemarin? sebenarnya perempuan cantiq itu sedang menanti teman lelakinya*** yang akan datang sebentar lagi. Sesuai schedule yang telah direncanakan bersama, mereka akan bertemu hari ini. Setelah lebih dua bulan nggak ketemu rasanya pantas kalau dia berbohong.
Lagipun berbohong adalah yang terbaik menurutnya saat itu, sebab berurusan dengan lelaki ganteng bertubuh gempal kemarin tidaklah mudah, apalagi untuk urusan cinta. Lelaki ganteng itu sangat sensitif. Perempuan cantiq itu yakin, kalau dia berkata jujur maka lelaki ganteng bertubuh gempal itu pasti akan mengeluarkan banyak alasan yang intinya adalah tidak mengizinkan perempuan cantiq itu untuk cuti walau hanya satu hari.
Note: Cinta selalu dipandang beda oleh setiap orang
Perempuan cantiq*: Aku
Lelaki ganteng bertubuh gempal a.k.a gendut**: Pak Man
Teman lelaki***: emas
Siapakah gerangan orang yang ditunggu oleh perempuan cantiq itu? kenapa ia sampai berkata bohong kepada lelaki ganteng bertubuh gempal kemarin? sebenarnya perempuan cantiq itu sedang menanti teman lelakinya*** yang akan datang sebentar lagi. Sesuai schedule yang telah direncanakan bersama, mereka akan bertemu hari ini. Setelah lebih dua bulan nggak ketemu rasanya pantas kalau dia berbohong.
Lagipun berbohong adalah yang terbaik menurutnya saat itu, sebab berurusan dengan lelaki ganteng bertubuh gempal kemarin tidaklah mudah, apalagi untuk urusan cinta. Lelaki ganteng itu sangat sensitif. Perempuan cantiq itu yakin, kalau dia berkata jujur maka lelaki ganteng bertubuh gempal itu pasti akan mengeluarkan banyak alasan yang intinya adalah tidak mengizinkan perempuan cantiq itu untuk cuti walau hanya satu hari.
Note: Cinta selalu dipandang beda oleh setiap orang
Perempuan cantiq*: Aku
Lelaki ganteng bertubuh gempal a.k.a gendut**: Pak Man
Teman lelaki***: emas
Tag :
iseng