Ini tentang perjalanan saya bertemu dengan salah seorang sahabat maya pada minggu kemarin.
12.12.2009 pukul 15.35 wib
Saya berjalan tergesa menuju ke arah pintu keluar balai kedatangan para penumpang pesawat domestik. Jam dipergelangan tangan saya lirik sekilas, ufh.. terlambat 5 menit rupanya. Menurut jadwal penerbangan seharusnya dia sudah keluar pada pukul 15.30 wib. Saya bergabung di kerumunan orang-orang yang juga ingin menyambut keluarga atau mungkin sahabat mereka.
Tak terasa peluh menitik di dahi saya. Apakah saya gugup? kenapa jantung saya berdetak 1/2 kali lebih cepat dari biasa?
"Tenang Win.... tenang... semua pasti baik-baik saja". Do'a saya dalam hati.
Sempat terbetik di benak saya, apakah ketika bertemu nanti kami bisa seakrab ketika kami selalu bertemu di dunia online?
Tiba-tiba handphone saya bergetar, melalui pembicaraan singkat saya ketahui rupanya dia sudah berada di luar gedung balai kedatangan. Saya tidak langsung menampakkan diri tapi justru sebaliknya. Saya bersembunyi di balik salah satu tiang yang menyangga kokoh airport Polonia Medan. Heheheh
Lalu dengan langkah pasti saya menghampirinya ketika saya sudah yakin bahwa sosok yang berdiri di hadapan saya adalah orang yang saya tunggu sejak tadi. Senyum ikhlas saya hadiahkah berharap bisa mencairkan suasana kaku diantara kami. Beberapa menit kemudian kami langsung terlibat pembicaraan seru seputar Medan. Ah ternyata dia tidak sependiam yang saya bayangkan. Justru sebaliknya dia banyak bercerita tentang kota tempat tinggalnya, pekerjannya dan juga sahabat-sahabatnya.
13.12.2009 pukul 16.15 wib
Sebuah pertemuan pertama yang singkat, tapi menyimpan makna di hati kami masing-masing. Saya masih ingat perjalanan sehari semalam kami. Di mulai dari nonton bareng di bioskop, berkunjung kerumah saya dan berkenalan dengan keluarga saya. Menikmati secangkir teh yang menurutnya kemanisan. Hahahhaha....
serta makan bareng di salah satu kafe di pusat kota yaitu Merdeka walk (dikatakan Merdeka Walk karena dekat dengan Tanah Lapang Merdeka)di kota saya. Menikmati hujan yang mencurah ditemani sepiring rujak kesukaan saya, dan perjalanan keliling kota dengan becak bermotor.
dan sekarang, saya sudah harus mengantarkan dia kembali ke airport Medan karena dia harus pulang ke kotanya. Pesawat yang ditumpangi sempat delay selama hampir satu jam dan itu membuatnya mengantuk. Setelah mendapat informasi bahwa pesawat sudah bisa berangkat, perpisahan pun terjadi. Saling berjabat tangan tanda perpisahan kemudian dia masuk ke ruang tunggu dan saya kembali pulang kerumah.
note:
setelah pertemuan itu saya bertanya padanya apa yang telintas di benaknya ketika pertama kali melihat saya. maka jawabnya adalah:
- bintang air orangnya memang kecil, putih dan ceria
kesan saya ketika pertama kali melihatnya:
- Hm...ini tho orangnya, wah, saya cuma sebatas bahunya sodara-sodara.
tapi.... sttt..t ada sisi romantis dan manja dalam dirinya lho..
hmmmmm apakah ada pertemuan kedua setelah pertemuan pertama??
12.12.2009 pukul 15.35 wib
Saya berjalan tergesa menuju ke arah pintu keluar balai kedatangan para penumpang pesawat domestik. Jam dipergelangan tangan saya lirik sekilas, ufh.. terlambat 5 menit rupanya. Menurut jadwal penerbangan seharusnya dia sudah keluar pada pukul 15.30 wib. Saya bergabung di kerumunan orang-orang yang juga ingin menyambut keluarga atau mungkin sahabat mereka.
Tak terasa peluh menitik di dahi saya. Apakah saya gugup? kenapa jantung saya berdetak 1/2 kali lebih cepat dari biasa?
"Tenang Win.... tenang... semua pasti baik-baik saja". Do'a saya dalam hati.
Sempat terbetik di benak saya, apakah ketika bertemu nanti kami bisa seakrab ketika kami selalu bertemu di dunia online?
Tiba-tiba handphone saya bergetar, melalui pembicaraan singkat saya ketahui rupanya dia sudah berada di luar gedung balai kedatangan. Saya tidak langsung menampakkan diri tapi justru sebaliknya. Saya bersembunyi di balik salah satu tiang yang menyangga kokoh airport Polonia Medan. Heheheh
Lalu dengan langkah pasti saya menghampirinya ketika saya sudah yakin bahwa sosok yang berdiri di hadapan saya adalah orang yang saya tunggu sejak tadi. Senyum ikhlas saya hadiahkah berharap bisa mencairkan suasana kaku diantara kami. Beberapa menit kemudian kami langsung terlibat pembicaraan seru seputar Medan. Ah ternyata dia tidak sependiam yang saya bayangkan. Justru sebaliknya dia banyak bercerita tentang kota tempat tinggalnya, pekerjannya dan juga sahabat-sahabatnya.
13.12.2009 pukul 16.15 wib
Sebuah pertemuan pertama yang singkat, tapi menyimpan makna di hati kami masing-masing. Saya masih ingat perjalanan sehari semalam kami. Di mulai dari nonton bareng di bioskop, berkunjung kerumah saya dan berkenalan dengan keluarga saya. Menikmati secangkir teh yang menurutnya kemanisan. Hahahhaha....
serta makan bareng di salah satu kafe di pusat kota yaitu Merdeka walk (dikatakan Merdeka Walk karena dekat dengan Tanah Lapang Merdeka)di kota saya. Menikmati hujan yang mencurah ditemani sepiring rujak kesukaan saya, dan perjalanan keliling kota dengan becak bermotor.
dan sekarang, saya sudah harus mengantarkan dia kembali ke airport Medan karena dia harus pulang ke kotanya. Pesawat yang ditumpangi sempat delay selama hampir satu jam dan itu membuatnya mengantuk. Setelah mendapat informasi bahwa pesawat sudah bisa berangkat, perpisahan pun terjadi. Saling berjabat tangan tanda perpisahan kemudian dia masuk ke ruang tunggu dan saya kembali pulang kerumah.
note:
setelah pertemuan itu saya bertanya padanya apa yang telintas di benaknya ketika pertama kali melihat saya. maka jawabnya adalah:
- bintang air orangnya memang kecil, putih dan ceria
kesan saya ketika pertama kali melihatnya:
- Hm...ini tho orangnya, wah, saya cuma sebatas bahunya sodara-sodara.
tapi.... sttt..t ada sisi romantis dan manja dalam dirinya lho..
hmmmmm apakah ada pertemuan kedua setelah pertemuan pertama??
Tag :
curahan hati