Malam kian larut, waktu bergerak begitu pantas meninggalkan jejak-jejak dalam kehidupan tiap manusia. Aku masih lagi terjaga walaupun tubuh ini sudah terlalu letih. Ingin rasanya aku segera terlelap tanpa harus memikirkan apa yang akan terjadi besok. Tapi lagi-lagi aku gagal karena sampai saat ini aku masih lagi membaca tiap bait tulisanmu. Mencoba menyelami maksud yang tersirat didalamnya. Dan tetap mengingat siapa kita.
Andai saja saat ini kamu ada didepan mataku, maka akan kamu lihat betapa kegelisahan jelas tergambar di wajahku. Mungkin aku perempuan yang sangat beruntung karena kata cinta dengan begitu manis keluar dari hatimu yang tulus. Tapi aku tidak merasakan sedikitpun dari rasa bahagia itu. Justru sebaliknya, aku merasa teramat sedih malam ini. Aku tidak menyangka pertemuan kita yang hanya lewat komunitas ini bisa menghadirkan getar kasih di hatimu. Tidak pernah terlintas sedikitpun di hatiku untuk menganggu danau hatimu yang senantiasa tenang. Apalagi sampai menghadirkan bayang wajahku walau hanya di sudut gelap malammu.
Aku ingin marah tapi pada siapa? apa aku harus marah padamu yang telah memiliki rasa tanpa aku pinta. Atau aku harus marah pada diriku sendiri yang telah lancang memasuki sisi kehidupanmu hingga akhirnya menghadirkan perasaan yang tidak seharusnya ada.
Cinta? ya, cinta yang seharusnya aku marahi. Kenapa dia datang saat senja telah memerah. Harusnya dia datang ketika fajar menyinsing di ufuk timur. Hingga aku bisa menikmati kehangatannya dan membiarkan dia merasuk halus kedalam setiap pori-pori tubuhku untuk kemudian berada di palung hatiku yang terdalam.
Tidak! cinta tak pernah salah. Ia murni dan ada dalam hati tiap manusia. Ini bukan cinta, meskipun orang bilang cinta itu buta. Tapi aku tidak ingin dibutakan oleh cinta, apalagi cinta dalam bentuk yang berbeda seperti ini. Aku tidak ingin memiliki apa yang bukan menjadi hakku. Kita berbeda, kita tidak sama dan aku tidak ingin mencari kesamaan itu.
Katakanlah apa yang harus aku lakukan untuk bisa menghentikan semua ini. Kalau dengan menutup blog ini adalah cara terbaik, maka akan aku lakukan jika itu demi kebaikanmu. Tolong jangan salah faham tentang maksudku. Aku hanya ingin memberitahumu bahwa tidak semua yang kita inginkan harus kita miliki.
Karena engkau telah jadi miliknya
tak sepantasnya diriku merenggutmu dari cintanya
Andai saja saat ini kamu ada didepan mataku, maka akan kamu lihat betapa kegelisahan jelas tergambar di wajahku. Mungkin aku perempuan yang sangat beruntung karena kata cinta dengan begitu manis keluar dari hatimu yang tulus. Tapi aku tidak merasakan sedikitpun dari rasa bahagia itu. Justru sebaliknya, aku merasa teramat sedih malam ini. Aku tidak menyangka pertemuan kita yang hanya lewat komunitas ini bisa menghadirkan getar kasih di hatimu. Tidak pernah terlintas sedikitpun di hatiku untuk menganggu danau hatimu yang senantiasa tenang. Apalagi sampai menghadirkan bayang wajahku walau hanya di sudut gelap malammu.
Aku ingin marah tapi pada siapa? apa aku harus marah padamu yang telah memiliki rasa tanpa aku pinta. Atau aku harus marah pada diriku sendiri yang telah lancang memasuki sisi kehidupanmu hingga akhirnya menghadirkan perasaan yang tidak seharusnya ada.
Cinta? ya, cinta yang seharusnya aku marahi. Kenapa dia datang saat senja telah memerah. Harusnya dia datang ketika fajar menyinsing di ufuk timur. Hingga aku bisa menikmati kehangatannya dan membiarkan dia merasuk halus kedalam setiap pori-pori tubuhku untuk kemudian berada di palung hatiku yang terdalam.
Tidak! cinta tak pernah salah. Ia murni dan ada dalam hati tiap manusia. Ini bukan cinta, meskipun orang bilang cinta itu buta. Tapi aku tidak ingin dibutakan oleh cinta, apalagi cinta dalam bentuk yang berbeda seperti ini. Aku tidak ingin memiliki apa yang bukan menjadi hakku. Kita berbeda, kita tidak sama dan aku tidak ingin mencari kesamaan itu.
Katakanlah apa yang harus aku lakukan untuk bisa menghentikan semua ini. Kalau dengan menutup blog ini adalah cara terbaik, maka akan aku lakukan jika itu demi kebaikanmu. Tolong jangan salah faham tentang maksudku. Aku hanya ingin memberitahumu bahwa tidak semua yang kita inginkan harus kita miliki.
Karena engkau telah jadi miliknya
tak sepantasnya diriku merenggutmu dari cintanya
Tag :
curahan hati