Seorang anak lelaki sedang di suruh ayahnya membaca. Sudah hampir sejam sang ayah menyuruhnya tapi nampaknya si anak tetap tidak bisa membaca.
Ayah : "Edi, baca tulisan ini"
Edi diam tak berkutik hanya matanya saja yang berkedip-kedip seperti orang kebingungan.
Ayah: "Edi! kamu ini di suruh membaca kok malah diam. Ayo baca!"
Edi tersentak mendengar suara ayahnya yang kuat menerjang gendang telinganya tanpa permisi. Dengan takut Edi menggeleng tanda kalau dia memang tidak mengerti huruf-huruf yang terpampang dalam buku yang terbuka di hadapannya.
Ayahnya yang sudah hampir kehilangan kesabaran itu memarahi Edi.
"Dasar anak bodoh! disuruh membaca malah geleng-geleng seperti orang teleng, kamu ini buta ya, ayah suruh membaca tulisan ini kenapa kamu malah melihat ayah!"
dengan suara pelan Edi menjawab.
" Maaf Yah, bukannya Edi tidak mau membaca. Tapi, Edi memang tidak tau membaca. Ayah tidak pernah mengajarkan Edi membaca, dan setahu Edi, tidak pernah sekalipun Edi mendengar ayah membaca. Kalau Edi boleh bertanya, apa ayah bisa membaca tulisan ini?"
Ayahnya terdiam dan mengakui dalam hati bahwa apa yang dikatakan anaknya adalah benar bahwa dia memang tidak pernah mengajarkan anaknya membaca. Dia ingin anaknya pandai dengan sendirinya tanpa bimbingan dan perhatiannya. Dia lupa bahwa anak adalah titipan Tuhan dan sebagai orang tua seharusnya memberikan contoh tauladan yang baik untuk anak-anaknya.
Dengan wajah malu sang ayah coba membaca tulisan dalam buku itu. Di situ tertulis
Ayah : "Edi, baca tulisan ini"
Edi diam tak berkutik hanya matanya saja yang berkedip-kedip seperti orang kebingungan.
Ayah: "Edi! kamu ini di suruh membaca kok malah diam. Ayo baca!"
Edi tersentak mendengar suara ayahnya yang kuat menerjang gendang telinganya tanpa permisi. Dengan takut Edi menggeleng tanda kalau dia memang tidak mengerti huruf-huruf yang terpampang dalam buku yang terbuka di hadapannya.
Ayahnya yang sudah hampir kehilangan kesabaran itu memarahi Edi.
"Dasar anak bodoh! disuruh membaca malah geleng-geleng seperti orang teleng, kamu ini buta ya, ayah suruh membaca tulisan ini kenapa kamu malah melihat ayah!"
dengan suara pelan Edi menjawab.
" Maaf Yah, bukannya Edi tidak mau membaca. Tapi, Edi memang tidak tau membaca. Ayah tidak pernah mengajarkan Edi membaca, dan setahu Edi, tidak pernah sekalipun Edi mendengar ayah membaca. Kalau Edi boleh bertanya, apa ayah bisa membaca tulisan ini?"
Ayahnya terdiam dan mengakui dalam hati bahwa apa yang dikatakan anaknya adalah benar bahwa dia memang tidak pernah mengajarkan anaknya membaca. Dia ingin anaknya pandai dengan sendirinya tanpa bimbingan dan perhatiannya. Dia lupa bahwa anak adalah titipan Tuhan dan sebagai orang tua seharusnya memberikan contoh tauladan yang baik untuk anak-anaknya.
Dengan wajah malu sang ayah coba membaca tulisan dalam buku itu. Di situ tertulis
"SIAPA YANG MENANAM, DIA YANG AKAN MENUAI HASILNYA"
Tag :
iseng