Hari ini aku coba membuka kembali buku kehidupanku
membuka helai demi helai sejarah hidup yang telah berlalu
aku berhenti di lembaran awal, ketika masa kecilku yang penuh tawa
tangisan yang keluar dari mulutku adalah wujud kenalakan
Masa berlalu dengan begitu pantas
dan aku harus terus mendampingi perjalanan sang waktu
kadang-kadang aku tertinggal di belakangnya
tapi ku coba untuk terus berada disampingnya sambil berkata
"apapun yang terjadi, aku ingin selalu di sisimu"
dia tidak berkata apa-apa, tidak menoleh apalagi berpaling menatapku
tapi dia memberikanku sepenggal duka yang merobek hati mudaku
imamku pergi meninggalkan kami tanpa rasa kasih
aku terdiam dan kaku tanpa bisa berkata apa-apa
mulutku terkunci tapi hatiku berteriak "kenapa bisa begini?"
marah benci kecewa dan sedih semua bergabung membuatku terluka
Orang-orang yang kusayang turut menangis tak bersuara
karena kehilangan sang imam yang menjadi tempat kami bersandar
melihat mereka aku sadar bahwa semua ini tak akan selesai hanya dengan tangisan
aku harus bangkit menyelamatkan hati mudaku dan penyemangat hidupku
Perlahan namun pasti aku berlari mengejar sang waktu
yang ternyata sudah jauh meninggalkanku
aku tau tanggungjawabku kini semakin berat
tapi aku tidak pernah menyesal
karena aku tau sang waktu kini berada di sampingku
Tag :
curahan hati